Selasa, 13 Mei 2008

Hipertensi

I.A Definisi Hipertensi
Istilah hipertensi berasal dari bahasa Inggris "hypertension". Kata "hypertension" sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu "hyper" dan "tension". Dan pada akhirnya hypertension menjadi istilah kedokteran yang digunakan sampai sekarang untuk menyebut penyakit tekanan darah tinggi.
Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi dari normal adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah di arteri secara kronis (dalam jangka waktu lama). Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Hipertensi merupakan penyebab yang paling seringdari gagal jantung pada masyarakat dan merupakan factor risiko utama untuk aterosklerosis.

I.B Etiologi Hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh kasus hipertensi), tetapi mungkin multifaktor yang meliputi:
· Kerentanan genetik
· Aktivitas berlebihan sistem saraf simpatik
· Membran transport Na/K yang abnormal.
· Penggunaan garam yang berlebihan.
· Sistem rennin-angiotensinaldosteron yang abnormal.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain (terdapat pada kurang lebih 10 % dari seluruh kasus hipertensi).
Penyebab-penyebab :
1. Penyakit Ginjal
a. Gagal ginjal kronis
b. Stenosis arteri renalis
c. Pielonefritis
d. Glomerulonefritis akut
e. Nefritis kronis
2. Tumor Renin
3. Penyakit endokrin
a. Tumor adrenal
- Kortek : a. Sindrom Cushing
b. Aldosteron primer
c. Hiperplasia adrenal kongenital
- Medula : feokromositoma
b. Sindroma Cushing

I.C Patofisiologi Hipertensi

Hipertensi juga dikelompokkan menurut akibat klinikopatologis dari meningkatnya tekanan darah. Hipertensi Benigna bersifat lambat, sering tanpa gejala dan ditemukan pada pemeriksaan fisik untuk kepentingan asuransi, misalnya. Hipertensi Maligna merupakan hipertensi yang mengkhawatirkan, memerlukan pengobatan yang tepat untuk mengurangi kerusakan organ sampai sekecil mungkin atau resiko kematian yang mendadak akibat perdarahan otak.

Hipertensi Benigna
Tahanan pembuluh darah perifer yang meningkat dan kerja jantung yang berlebihan pada hipertensi akan mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri.Pada waktu hidup kelainan ini dapat dideteksi dengan EKG, yang pada pemeriksaan autopsi ditemukan penebalan yang konsentrik pada ventrikel kiri. Dengan ditemikan gagal jantung kongestif, hipertrofi dapat diketahui sebagai dilatasi ventrikel kiri. Beberapa penderita hipertensi juga menderita ateroskerosis pada arterikoronaria dan kejadian selanjutnya ialah penyakit jantung iskemik.
Hipertensi yang sangat lama akan mengakibatkan terjadinya penyakit arteriol dan arteri kecil yang menyeluruh, disamping memperkuat terbentuknya arterosklerosi. Perubahan sebagian besar mudah dilihat pada retina sewaktu hidup, dan pada ginjal setelah meninggal dunia. Arteri renalis ukuran medium dan arteriol renalis ukuran medium menunjukkan proliferasi intima dan dialinisasi muscular medialsi. Keadaan ini akan menyebabkan iskemia vokalis disertai jaringan parut, hilangnya tubulus dan fibrosis periglomerulus, permukaan korteks berglanuler halus.\

Hipertensi Maligna
Hipertensi maligna dapat terjadi pada individu yang sebelumnya sehat, sering pada pria negro pada decade ketiga dan keempat. Meskipun demikian sering terjadi pada pasien yang telah terserang hipertensi benigna.

I.E Managemen dan edukasi pasien Hipertensi
1. PENCEGAHAN
Hipertensi primer (esensial) tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi, diantaranya yaitu
Olah raga dan mempertahankan berat normal. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
Makan makanan sehat dan rendah lemak serta kaya akan sumber vitamin dan mineral alami. Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
Berhenti merokok.
1. PEMBERIAN OBAT-OBATAN
Antagonis kalsium. Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda
Sangat efektif diberikan kepada:
- orang kulit hitam
- lanjut usia
- penderita angina pektoris (nyeri dada)
- denyut jantung yang cepat
- sakit kepala migren. Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil.
· Diuretik. Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh obat-obatan yang termasuk golongan diuretik adalah Hidroklorotiazid.
· Penghambat Simpatetik. Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas). Contoh obat yang termasuk dalam golongan penghambat simpatetik adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
· Betabloker. Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contoh obat-obatan yang termasuk dalam golongan betabloker adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.
· Vasodilator. Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin.
· Penghambat Enzim Konversi Angiotensin. Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Captopril.

3.PENGELOLAAN PASIEN HIPERTENSI
Pengobatan tanpa obat, antara lain : diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh, peredaan stress emosional, berhenti merokok/alkohol, dan latihan fisik ringan dan teratur.
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan

I.F Komplikasi Hipertensi
Komplikasi-komplikasi yang timbul pada penderita hipertensi adalah :
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
Ada dua bentuk utama penyakit jantung yang timbul pada penderita hipertensi yaitu penyakit jantung koroner (PJK) dan penyakit jantung hipertensi.
Hipertensi merupakan penyebab paling umum dari hipertrofi ventrikel kiri.
- Retinopati hipertensif
- Penyakit hipertensi serebrovaskuler
Hipertensi dalah factor resiko paling penting untuk timbunya stroke karena pendarahan atau ateroemboli. Kekerapan dari stroke bertambah dengan setiap kenaikan tingkat tekanan darah
- Ensefalopati hipertensi
Ensefalopati hipertensi adalah suatu sindroma yang ditandai dengan perubahan-perubahan neurologis mendadak atau sub akut yang timbul sebagai akibat tekanan arteri yang meningkat, dan kembali normal apabila tekanan darah diturunkan. Ini biasanya timbul pada keadaan hipertensi maligna yang meningkat cepat (accelerated) walaupun retinopati hipertensi yang lanjut sering tidak ada.



Tidak ada komentar: